BINTANG

Jumat, 09 Desember 2016

Proses belajar mengajar dalam pelatihan


Proses pelatihan merupakan suatu kegiatan memberikan suatu pengalaman baru bagi peserta pelatihan melalui berbagai aktivitas-aktivitas dengan suatu kondisi pembelajaran yang interaktif, dinamis, dengan pendekatan-pendekatan yang menungkinkan peserta dapat terlibat secara aktif, mengaktulisasikan diri dan pengalaman. Sehingga dengan sendirinya proses pembelajaran di dalam pelatihan tidak seperti halnya guru mengajar di depan kelas seperti yang terjadi di sekolah-sekolah.



Desain sebuah pelatihan tidak bisa dilepaskan kepada teori belajar yang mendasarinya. Pada dasarnya kita mengenal dua teori belajar: (1) teori belajar bagi anak-anak, dan (2) teori belajar bagi orang dewasa. Teori belajar bagi anak-anak, mendasarkan pada ungkapan ”tabularasa” yang mengandung pengertian kertas putih bersih, yang juga lebih dikenal paedagogik. Teori belajar bagi orang dewasa, lebih banyak ditekankan kepada segi pengalaman. Orang dewasa memiliki ciri-ciri tersendiri, dan karena itu memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan pendidikan terhadap anak-anak. Yang lebih dikenal dengan andragogi artinya suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa.



 Empat konsep dasar yang berbeda antara pendidikan anak dan pendidikan orang dewasa. Perbedaan itu adalah :

1. Konsep Diri

Orang dewasa diasumsikan sebagai orang yang telah cukup matang untuk dapat mengambil keputusan sendiri. Ia merupakan orang yang telah mandiri, dan karena kemandiriannya itu maka proses belajar mengajar bagi orang dewasa lebih dititikberatkan kepada segi menggali pengetahuan melalui pengalamannya. Pada proses belajar mengajar ini seorang pengajar/fasilitator/widyaiswara bukanlah tokoh yang dominan, ia bukanlah pula orang yang dianggap serba tahu dan serba bisa. Fasilitator/widyaiswara lebih banyak bertindak memfasilitasi atau pengantar dalam berdiskusi, bertukar pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang terjadi di antara sesama peserta, dan widyaiswara dengan peserta.

2. Peranan Pengalaman

Pengalaman merupakan bagian terpenting dari kegiatan belajar mengajar orang dewasa. Pengalaman merupakan kumpulan dari berbagai peristiwa dan kejadian yang dialaminya. Pengalaman inilah yang membedakan antara anak-anak dengan orang dewasa. Pengalaman turut menentukan nilai-nilai hidupnya. Dan pengalaman itu menentukan seseorang dalam proses pengambilan keputusannya.

3. Kesiapan untuk Belajar

Pembelajaran orang dewasa (Andragogi) lebih menitikberatkan kepada belajar sambil bekerja. Andragogi merupakan metode pelatihan yang didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

a bahwa manusia memiliki tujuan, karakteristik dan pengalaman yang berbeda.

b bahwa belajar itu merupakan suatu hal yang tumbuh secara sadar dari diri seseorang.

c.bahwa belajar lebih efektif  apabila tujuan belajar erat kaitannya peningkatan kehidupannya.

d.bahwa belajar itu merupakan hasil kehidupan manusia yang melekat, karena cara belajar yang paling baik adalah memfokuskan diri terhadap masalah yang dihdapi.

4. Perspektif terhadap waktu dan orientasi belajar

Pada pembelajaran orang dewasa lebih dipusatkan pada pemecahan masalah dan berorientasi kepada usaha memenuhi peningkatan kehidupan serta tujuan yang diinginkan. Berdasarkan pengalaman seorang peserta diklat berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan pengalamannya seusai dengan kenyataan kehidupan yang dihadapi. Dengan demikian andragogi merupakan proses pendekatan yang berusaha memecahkan persoalan di mana sekarang kita berada dan ke mana tujuan kita arahkan. (SUKARDI, S. Pd)


by Dian Tirta Agustin
Abs. 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar